31 Mar 2011

Kata lusuh tak bertuan

---/------------------------------------------
Laksana bertengger di pucuk cemara
Terombang-ambing dihembus angin
Kaki kecil yang tak kokoh untuk mencengkeram
Apalagi sedang musim angin ribut tak bertuan
Sayap yang terlalu lemah untuk mampu melawan
Menunggu musim berganti dalam pertahanan
-------

                                                                 ---/----------------------------------------------------
                                                                 Bias warna yang berpendar seolah semua menjadi kelabu
                                                                 bahkan bertransformasi seperti hitam
                                                                 hitam yang gelap dan tak tembus cahaya
                                                                 hitam yang sepi dan menakutkan
                                                                 seperti hitam yang tak mungkin jadi putih
                                                                 namun hitam itu terlihat 
                                                                 karena terang yang ada...
                                                                 -------

---/------------------------------------------------------
Kata-kata lusuh yang kusimpan antara tumpukan berdebu
Kutulis saja di keping-keping hati yang retak dimakan zaman
hingga tangan Tuhan mempersatukan...
-------

                                                            ---/--------------------------------------------------------
                                                            Angin yg brkecamuk, tak kuasa awan menahan beban berat                                                               akhirnya tumpah..
                                                            Seperti hati yang diseret-seret dilema
                                                            -------

---/----------------------------------------
Merindu malam menjemput fajar
ketika terkulai lemah di hamparan sajadah
jari jemari kaku menengadah
sudahkah penuh mencintai langit
atau
hanya kembali ketika sakit
-------



*note: tiap bait tidak saling terkait =)

23 Mar 2011

Politik dan Dakwah ???

Politik…Banyak orang yang sangat membenci satu kata ini. Seolah telah tergambar makna yang busuk, jahat, kotor, bejat dan beragam konotasi negatif lainnya. Belum selesai masalah koalisi dan hak angket yang mewarnai perpolitikan negeri ini. Sekarang giliran tercoreng nya PKS sebagai partai dakwah. Konflik internal yang sangat marak di berbagai media. Partai yang selama ini dengan citra dan kinerja yang baik dengan basis massa yang kuat, akhir-akhir ini mendapat ujian yang bertubi-tubi baik eksternal maupun internal. Bagaimana tidak, orang awam semakin bingung harus memilih yang benar itu seperti apa?? Politik yang bersih itu bagaimana? Ada ngga?
Saya memang bukan pakarnya, sekolah jurusan politik juga ngga, hanya memperoleh sedikit pengetahuan dengan memunguti ilmu-ilmuNya yang tercecer di seluruh permukaan bumi ini. Ngga ingin jadi politisi juga. Hanya mencoba berani berpendapat karena ingin memanfaatkan fasilitas kebebasan berpendapat di negeri ini. =) ^.^v
Sebelumnya, saya pribadi sungguh sangat prihatin dengan kejadian ini. Semoga ini ujian Allah yang menguji keistiqomahan para Qiyadah disana. Saya percaya, bapak-bapak adalah orang-orang yang luar biasa, para qiyadah, para ustadz dan pendahulu dakwah yang telah menempuh perjalanan panjang proses tarbiyah. Orang-orang yang berjuang meneruskan risalah rasulullah.
Banyak yang bingung dan heran…koq bisa??? Saling menuding, menggemborkan berita masalah-masalah pribadi lainnya. Ahh..sungguh diluar dugaan. Yaa..itulah manusia. Kapanpun bisa berubah. Mungkin saja itu sebuah kekhilafan atau mungkin saja orientasinya sudah bergeser bukan lagi untuk Rabb tapi kekuasan. Atau bisa juga usaha pihak eksternal untuk menghancurkan dakwah. Seperti kisah pada masa khalifah Ali yang berusaha diadu domba dengan Aisyah pada masa itu.  Wallahu’alambisshawwab…Allah memang yang membolak-balikkan hati manusia. Dan ketika dakwah semakin meluas, pasti akan menempuh ujian yang semakin banyak pula.
Politik dan dakwah???
Dakwah ini bukan lahir karena politik. Politiklah yang lahir karena dakwah. Politik bukan satu-satunya tujuan dakwah, bukan sama sekali. Hanya salah satu wajihah (media) untuk menyebarkan dakwah itu sendiri. Tidak terjunpun ke dunia politik, dakwah tidak akan pernah terhenti. Rasulullah telah mencontohkan semuanya. Dakwah Rasulullah sebagai satu-satunya panutan. Kita tahu ketika Rasul menerima wahyu dari Allah, orang pertama yang didakwahi adalah istrinya. Lalu berkembang ke orang-orang terdekat beliau. Sehingga dimulai lah proses tarbiyah itu sendiri pertama kali di rumah Darul Arqam. Dakwah dan tarbiyyah itu semakin berkembang dengan kesungguhan dan taddiyah, hingga pendukung panji Islam ini semakin banyak. Dengan bertambahnya kuantitas dan kualitas disertai pemahaman Islam yang kaaffah, maka barulah memasuki berbagai sektor kehidupan, ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, termasuk politik pada masa itu. Dan itu sebuah keharusan karena Islam adalah SUMULIYYAH (agama yang lengkap dan sempurna yang meliputi seluruh kehidupan). Jika tidak berpolitik, bagaimana bisa Daulah (Negara) Islam mencapai kejayaan pada masa itu?? Bagaimana strategi Rasulullah dan para kulafaurrasyidin mendirikan daulah??
Tidak ada yang salah dengan politik. Politik bukan hal yang haram, bukan hal yang jahat dan kotor. Bukan politiknya yang salah tapi para pelakunya. Al-qur’an adalah pedoman dan Rasulullah adalah teladan. Mau membantah apa lagi kawan??? Bukan suatu dosa ketika berpolitik, orientasi (Allah) tadilah yang membedakan politik yang benar itu yang mana.
Jika anda mengaku orang-orang yang telah tarbiyah dan bertekad menjadi penerus risalah Rasulullah. Tak perlu lagi ada pertanyaan kenapa? Bagaimana? Dengan kondisi dakwah yang ada di Indonesia saat ini. Tak perlu adanya pernyataan KECEWA dan kehilangan tokoh yang selama ini dikagumi. Manusia memang tempatnya kekecewaan. Dan kita harus pahami, inilah sunnatullah dakwah. Semakin tinggi sebuah pohon, otomatis akan mendapat hembusan angin yang semakin kencang. Dengan adanya permasalahan ini, saatnya buktikan ketsiqohan satu sama lain dan konsep qiyadah wal jundiyah yang baik. Apapun yang terjadi jangan pernah mempengaruhi semangat tarbiyyah ikhwahfillah. Kedepankanlah sikap husnuzhan. Tetaplah bermain (berdakwah) di lini manapun berada. Jika masih sekolah, bermainlah disana. Mahasiswa, ya dikampus. Karyawan, ya dikantor. Di wajihah manapun, tetaplah sebar kebaikan-kebaikan itu. Walaupun bermain di lini masing-masing, pastinya kita masih berada dalam suatu kesatuan sistem dan manhaj. Ketika salah satunya rusak, harus saling membantu dan menguatkan. Selemah-lemahnya adalah dengan do’a. Karena kata Ali R.A, “kejahatan yang terorganisir akan mengalahkan kebaikan yang tidak terorganisir”. Dalam QS: Ash-Shaff: 4 : "Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh."

Ikhwahfillah Indonesia sedang di uji. Kita para jundi Allah, ketika belum ada kapasitas dan berkafa’ah disana, dengan mengirimkan do’a terbaik untuk para qiyadah adalah salah satu bentuk soliditas dan eksistensi orang-orang yang telah tertarbiyah. Jangan terlalu mudah mempercayai keabsahan berita-berita yang disodorkan oleh media. Lihatlah dari berbagai sudut secara komprehensif, tetaplah bersama jama'ah dan senantiasa bertabayun. Dengan cinta Allah, pasti ada titik terang. Yang jelas permasalahan ini adalah teguran untuk menguji kapasitas dan eksistensi dakwah. Pada masa khalifah baik Abu bakar.RA hingga Ali R.A juga tidak bisa terhindar dari konflik, baik eksternal maupun internal. Apalagi kita yang berabad jaraknya dengan Rasulullah sang suri teladan.

Dibelahan bumi sana, mereka juga berjuang menegakkan kebenaran. Ikhwahfillah dan rakyat Mesir telah membuktikannya. Libya juga sedang hancur dan berjuang sekuat tenaga meruntuhkan tirani sang otoriter Khadafy. Allahuakbar !!!!

Naah...kalo mo banyak faham. Rekomendasi, baca buku:
"Menuju jama'atul muslimin"
"Pemikiran politik dalam Al-Qur'an": DR. Tijani Abdul Qadir Hamid

21 Mar 2011

Hujan

" Bagiku..Hujan adalah anugerah
Hujan adalah keajaiban
Air turun dari langit tanpa batas
Membasahi tanah-tanah yang kering
Dinginnya meneduhkan kegersangan
Menenteramkan kegundahan
Terkadang, angin dan petir yang mengiringi hujan
Seperti suatu fenomena mencekam dan kadang menimbulkan ketakutan"

Memang ngga semua orang menyukai hujan. Kadang hujan mampu mengubah suasana menjadi malas. Membuat pekerjaan terhenti. Lebih memilih nyantai baca buku ditemani minuman hangat. Hmmmp..
Kadang hujan sering dijadikan kambing hitam, penyebab banjir, penyebab sakit, bolos sekolah, ngga masuk kerja, dan alasan-alasan lain. Banjir, karena hujan? Yaa..ngga salah memang. Air tergenang pasti karena ada saluran yang mampet kan...nah itu salah siapa??? Sakit, karena hujan? Yaa...Kalo tubuh anda fit, gizi cukup, istirahat teratur. Mo panas mo hujan. Hajar wis.
Walaupun realita membuktikan hujan benar-benar suatu hambatan, itu tidak bisa dipungkiri. Tapi janganlah sering "mengumpat". Liat aja di jejaring sosial, pasti pada rame yang mengumpat dan sumpah serapah menyalahkan hujan telah menggagalkan seluruh aktivitas mereka. Hujan itu Tuhan tho yang menurunkan?? Kalo kalian nyumpahin hujan,,secara tidak langsung kalian nyumpahin Tuhan ngga?? Nah, nikmati saja..dijalani..ngga mesti nyalah-nyalahin lah. Misalnya ada kegiatan atau kehidupan kalian kacau dan terhambat karena hujan. Nanti pasti ada kemudahan setelah itu. Yakinlah.. 

Kembali ke ceritaku..
Setiap hujan turun, seringkali berteriak "yeeeee"...
Kadang sengaja hujan-hujan an.. :D (nikmat sekali).. huuuuhuu
Kebiasaan kalo di kampus.. Ketika awan tebal dan hitam sudah menyelimuti sekitar, lantai 4 ged.B elektro disebelah lab.406 adalah tempat favorit menyaksikan awan berarak dan menunggu hujan turun. Hmmm...derai hujan yang jatuh di genteng seperti harmoni yang indah. Kalo di lantai 3 hujan akan jatuh tepat di besi pagar luar lt.3. Menghasilkan bunyi yang merdu sekali. ( Sok nyeni, padahal ga ngerti ngeluarin bunyi nada apa). Hahaha..

Setelah beberapa hari hujan ngga turun, akhirnya hari ini turun juga mengakhiri sore..
Flu berat, meler, ingus, mata berair plus batuk yang menemani dari kemarin tetap tidak menghambatku berteriak yeeee...ketika hujan turun. Teman-teman di lab pada melirik aneh. =) =D ^.^v . It's me and It's rain

14 Mar 2011

Euforia Wisuda: Setelah itu kemana???


Setelah 4 semester kuliah di ITS, baru kali ini menghadiri prosesi seremonial kemenangan para mahasiswa menanggalkan status kemahasiswannya. Hmmm…memenuhi undanganmu teman-teman dan sahabat-sahabatku tercinta. Karena memang seharusnya saya juga menjadi bagian dari kalian hari ini (Wisuda 102 ITS), namun masih ada kewajiban yang belum dituntaskan membuat fakta berbicara lain. Walaupun sempat terlintas sedikit keharuan ketika nama kalian disebut menuju podium dengan disaksikan orangtua kalian, mengingatkanku pada orangtuaku yang seharusnya juga berada disini hari ini. But, everything is gonna be oke. Tidak perlu ada kesedihan dan penyesalan untuk apa yang telah terjadi karena saya sangat yakin setiap kita diberikan cara dan jalan yang berbeda untuk mencapai tujuan kita masing-masing. “Jalan kita tak sama” kawan =). Setidaknya masih merasa menang dibanding sebagian teman yang menghindarkan diri bahkan melihat ‘toga’ saja ngga berani seolah-olah takut akan kenyataan. Life must go on. Semangat kawan!!! 

Wisuda?? Ya..seremonial atas kesuksesan menjadi pemenang. Pemenang yang telah menuntaskan sks-sks, menaklukkan tugas akhir dan merobohkan tembok yang ditakuti mahasiswa ITS pd umumnya yang bernama toefl serta sekelumit problematika perkuliahan lainnya. Tidak peduli lulus dengan predikat apa, berapa lama masa kuliah dan ipk berapa. Yang pasti seribu lebih wisudawan plus keluarga yang memenuhi gedung hari ini sumringah dan memancarkan kebahagiaan dari wajah mereka. Yang menarik perhatian tentunya orang-orang luar biasa yang lulus dengan predikat terbaik (cumlaude). Betapa bangga nya orangtua mereka. Tapi, yang ngga kebagian jangan pernah berkecil hati (termasuk saya juga nantinya,,hee). Jika kita belum mendapat kesempatan untuk mempersembahkan sebuah kebanggaan dalam gedung ini dan dikampus ini. Dunia ini masih sangat luas untuk menorehkan kebanggaan-kebanggan lainnya, dalam bentuk dan sisi yang berbeda serta persembahan yang berbeda. Prove it!!! Dan buktinya pasti ada diantara kita, ada ditengah-tengah kalian yang hadir dalam gedung ini atau bahkan diri kita sendiri. Who knows.. Karena kita semua adalah anak-anak yang telah berusaha untuk membuat orang tua kita bangga dan saya yakin orang tua kita pasti punya kebanggaan tersendiri terhadap kita.

Setelah jambul dipindah dan ijazah telah digenggam, satu pertanyaan besar “mau kemana??”. Euforia wisuda yang dirasakan hari ini ngga akan bertahan lama. Besok harinya bahkan mungkin beberapa jam setelah itu, akan muncul kegamangan. Mau kerja dimana? Rencana apa? Mau usaha apa? dan beragam pertanyaan apa dan bagaimana lainnya… #--%6*&!!$#....oouuughh.. Apakah masih akan menjadi beban orangtua?? Perasaan dan fikiran seperti ini pasti akan menghantui SEBAGIAN BESAR para sarjana. Saya juga memiliki probabilitas yang besar akan merasakan hal ini di periode depan. Hanya sebagian kecil saja mungkin yang langkahnya sudah jelas, tinggal melanjutkan tanpa harus menunggu waktu lama dan ketidakjelasan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu. Dapat beasiswa?? Udah direkrut sebelum lulus kuliah?? Or Punya usaha sendiri?? Yaa…termasuk orang-orang yang istimewalah mereka. Yang sebagian besar tadi…hmm..selamat datang di dunia pengangguran dan pencaker. Realita di Indonesia,, ribuan sarjana yang dihasilkan PTN dan PTS setiap periode akan mempertinggi angka pengangguran di negeri ini. Kembali ke lagu the nasib (d’masiv:red). Jangan Menyerah!!! =). Selamat berjuang ntuk melanjutkan hidup di episode berikutnya. Selamat menguak misteri masa depan. Semoga happy ending. =) =D *motivasi ntuk diri sendiri.

Di setiap udara yang kau temukan, disana akan kau jumpai Allah yang senantiasa mendengar do’a mu. Allah bersamamu tak ada jalan buntu… (kutipan buku:'catatan hati d'stiap sujudku)

3 Mar 2011

Barakallahu.......


Aku mengenalmu lewat jiwa, bukan lewat mata...
Aku menjadikanmu saudara lewat hati...
Ku tak tahu seperti apa aku dalam pandangan mu,
Selayak apa aku dalam ukhuwahmu...
Tapi yang kutahu…
Meski dengan keterbatasanku, berbalut kekuranganku..
Aku menulis namamu dihatiku sejak awal dan ....
tak kan pernah terganti, apalagi terhapus
Sebagai SAUDARI dihatiku...
Kemarin, hari ini ataupun nanti...
-insya Allah-

Begitulah isi sms yang kuterima darimu seminggu sebelum aku kaget menerima kabar tentangmu..
Sms indah yang sudah sangaaaatttt jarang kuterima karena aku bukan lagi objekmu :), tidak seperti waktu 5 tahun lalu..
Aku masih merasa tidak percaya atas beritamu. Kau sungguh tega merahasiakan nya dariku...
Aku memang TIDAK berhak tau atas proses itu :-D.. Tapi, surprise ini benar2 diluar dugaanku. Tidak hanya karena begitu cepat. Namun,,aahh sudahlah.. Beribu pertanyaan dikepalaku dan beragam rasa yang ingin ku ungkapkan. Dan tidak mungkin kulontarkan karena akan merusak hari bahagiamu..

Ukhtiku,,
Kakak ku yg kucintai karena NYA. Akhirnya harimu datang juga. Hari dimana kamu akan menyempurnakan dien-mu. Menjalani sunnah Rasul-mu. Hanya untaian doa yang kumohonkan pada Allah. Semoga terwujud keluarga SAMARADA (Sakinah, Mawadah, Rahmah dan Dakwah) yang haroker;)
Semoga “adam” yang kau pilih dan memilihmu adalah imam yang kau impikan.
Meminangmu atas nama Cinta-NYA,,  Menemanimu merangkai Cita menaklukan dunia…
Dan  akan menuntunmu ke syurga-NYA…

Jujur…
Aku sangat sedih tidak bisa menyaksikanmu di suasana sakralnya akad nikahmu (5 Maret nanti)
Padahal ini adalah salah satu keinginanku sebagai bukti indahnya ukhuwah yang dianugerahkan Allah
Tidak tahu, mungkin rasa sedikit kehilangan juga membuatku sedih
Ya…aku harus memaksa diri untuk bahagia, memaksa bukan berarti terpaksa
Karena,, semua ini mengingatkanku pada pertemuan kita lebih kurang 5 tahun lalu
Seperti sms-mu yang sudah kutulis diatas
Namamu benar-benar sudah tertulis mengisi salah satu sudut hatiku
Kau adalah orang yang pertama mengantarkanku untuk hijrah dengan cinta Allah
Aku masih ingat semangatmu, rayuanmu, ketabahanmu hingga kegilaanmu
Walaupun akhirnya setelah kau mengantarkanku ke gerbang hijrah
Aku harus bertahan sendiri, menjalani proses pendewasaan itu, dengan sekian banyak problematika
Waktu yang telah mengoyak masa membuatku mengerti dan memahami jalan ini
Aku pernah kesal, pernah marah, pernah lari, pernah kecewa, pernah bingung hingga menangis
Namun, dengan kekurangan dan keterbatasan mu itulah
Aku belajar bahwa manusia tempatnya kekecewaan dan ketidaksempurnaan
Hanya Allah yang tidak akan pernah mengecewakan
Jazakumullah khairan katsiraa….Ukhti…
Terkadang punya idealisme nakal. Menjalani masa-masa itu di jalur dan dengan cara kita sendiri.
Insya Allah kita bukan orang-orang yang terlempar… Kita telah buktikan.. :)
Semoga kita istiqomah. Seperti warning yang kau pesankan untuk tetap semangat, bahwa kata Allah, kita akan tergantikan jika kita tidak mampu memaksimalkan diri dijalan dakwah. Tentu aku tidak mau tergantikan. Walaupun janji onta merah (BMW istilah kita, hee),, memang terbukti mahal dan susah mendapatkan nya.

Semoga semangatmu tak pernah musnah walaupun telah menikah… hehehe.
Kembali ke kehidupan normal, setelah kau mengakui sedikit kacau ketika berada di kota bersejarah untukmu.. Bersejarah karena kau dipertemukan disana. Hingga kekuasan NYA bisa menyatukan hati tanpa mengenal batas perairan, kepulaun, ras, budaya namun pastinya dibawah satu panji-Islam.

Aku sangat percaya atas janji Allah dalam kitabNya bahwa : “lelaki baik adalah untuk wanita yang baik, dan sebaliknya ……….
Ingin mendapatkan yang terbaik adalah dengan berusaha merubah diri menjadi selalu lebih baik….
Terdapat hubungan linearitas. Seberapa maksimal usaha memperbaiki diri, Insya Allah setimpal dengan yang didapatkan nanti. Belahan jiwa yang dikirim Tuhan ketika masanya tiba adalah cerminan diri.
Tuhan telah mengirimnya untukmu, ukhti…
Hmmm…. Mohon doanya saja untukku. Aku tidak meminta didoakan agar menyusul dalam waktu yang CEPAT  tapi dalam waktu yang TEPAT. Tepat ketika aku telah menjadi orang yang pantas untuk mendapatkan yang terbaik. =) =) =D
 *dedicated to Ukhti-De
    Barakallahulakuma wa baraka ‘alaykuma wakama’a baynakuma  fi khoir…