Weekend yang menyakitkan. Menikmati dua kekalahan dalam satu malam. Sengaja merehatkan diri di akhir pekan ini untuk menikmati dua pertandingan besar. Semifinal Piala Sudirman dimana Indonesia sebagai semifinalis. Dilanjtkan dengan event bergengsi sepakbola " Final Liga Champion" dan optimis Red Devils menuju juara. Ah..sayang sekali semua hasilnya mengecewakanku. Memang pertandingan pasti ada menang kalah dan harus menghargai yang memang lebih pantas untuk menang, itulah sportifitas.
Berbicara mengenai perebutan Piala Sudirman sungguh unik, kejuaraan beregu campuran yang digelar dua tahun sekali semenjak 1989 ini sejatinya adalah apresiasi untuk salah satu bapak PBSI "Dick Sudirman". Namun, Indonesia hanya pernah merebut gelar juara satu kali tahun 1989 itu. Selebihnya malah di dominasi oleh China dan Korsel. Bulutangkis sebagai cabang olahraga andalan negeri ini sangat banyak prestasi yang telah ditorehkan dikancah internasional. Tahun ini adalah perebutan ke 12, Indonesia 1 kali menang, 6 kali sebagai runner up dan 4 kali sebagai semifinalis dan tahun ini pun harus berakhir sebagai semifinalis setelah ditundukkan Denmark. Partai pertama, ganda campuran Indonesia harus takluk setelah ruber set, Pia dan Frans yang menjadi penentu ketika di perempat final mengalahkan Jepang memang harus mengakui keunggulan pasangan denmark. Kalo menurut saya nieh, pemain Indo itu dari dulu modelnya sering menang di set pertama, kalah di set kedua dan set ketiga baru mati-matian dan ditentukan takdir, namun sepertinya sering kalahnya deh, hehehe. Partai kedua ada Simon vs Peter Gade, Indo harus menundukkan kepala lagi. Waahh..si Peter memang benar-benar sangaarrrr, sudah tua gitu masih sip. Semenjak saya masih SD sampai sekarang pun Denmark masih mengandalkan Peter. Ckckckckck..jempol. Indonesia aja udah ganti berapa generasi tuh, mulai Haryanto Arbi, Hendrawan, Taufik H sampe Simon. Wah, sepertinya harapan melaju ke final sudah sangat tipis. Partai ketiga ada ganda putra, nah kalo urusan ganda putra Indo punya nama-nama besar sedari dulu. Dan terbukti, peringkat satu dunia dari denmark pun mampu dihancurkan Ahsan dan Alvent dua set langsung. Manstapzz!!!. Partai ke empat, tunggal putri Indo yang mati suri prestasi lebih dari satu dekade masih harus menyerah. Tine Baun mengalahkan Firdasari dengan gampang. Oia, FYI nama pemain denmark yang satu ini lucu sekali buatku "Baun", kalo dalam bahasa minang artinya adalah "Bau" alias bau busuk. hohohoho. Yaah.. good bye for sudirman cup. Masih berharap ntar malam tim favoritku "Manchester United" masih bisa menang.
Tapi T E R N Y A T A....... Barcelona memang pantas untuk menjadi the one and only the best team in europe. I really appreciate it. Pertunjukan final fantasia yang ditunggu-tunggu jutaan orang, jawara liga inggris vs jawara liga spanyol dan sama-sama memperebutkan gelar ke-4 di liga champion. Mbah Fergie yang kharismatik dan Om Guardiola yang berapi-api beradu taktik mendesain squad terbaik dan permainan terbaik. Di awal pertandingan, berjalan sangat seru dan benar-benar menunjukkan bahwa mereka adalah penguasa sepakbola eropa saat ini. Tidak ada kartu yang lahir. Walaupun secara kumulatif ball position di ungguli Barca, namun MU masih all out. Ketika Pedro menggetarkan gawang Van Der Sar di menit ke 27, aq masih belum khawatir lah. Masih satu... Come on boyz..!!! Nah, terbukti 7 menit setelah itu giliran gawangnya Valdez dibobol Rooney.. Yeaaaeyyy... Semakin panas. Dan skor 1-1 pun bertahan hingga peluit panjang babak pertama menggema.
Oke. Let's go to next battle. Babak kedua.
Aarrgghh...benar-benar diluar ekspektasiku. Permainan dikuasi El-Barca sepenuhnya. Mereka semakin menggila, hingga banyak peluang-peluang gol yang terjadi, untung saja MU punya kiper sekelas Van der sar. Dan di menit ke 54, Messi mempersembahkan gol kedua yang sangat apik. Addooh... Tapi kuberfikir, masih banyak waktu. Ayo..ayo.. Setiap melihat aksi MU dengan kondisi seperti ini, pasti selalu ingat dengan sejarah Champion tahun 1999. Ketika Sherringham dan Solksjaer mencetak gol saat injury time. That's Very memorable for me. Karena saat itu adalah masa-masa pertama mencintai MU dan menjadi MU lovers. Hohoho. Ditambah lagi gelar treble winner. Completely.
Harapan seperti itu hancur ketika giliran David Villa membobol untuk skor ke-tiga dimenit 69. Oouughh...sudah tidak mungkin. Tangan Mbah Fergie-pun terlihat gemetaran di layar kaca. Hehehehe. 3-0 berakhir dan Wembley menjadi saksi kehebatan tim asuhan Guardiola. Bravo-lah for Barca...(kayak ngga ikhlas, hee).
Chicharito tak berkutik, Giggs, Scholes. Tembok pertahanan Ferdinand dan Vidic pun dibikin roboh. Barca juga punya mesin pencetak gol yang lebih banyak dan punya tendangan maut (kayak ksatria baja hitam, lhooo..ga nyambung :-d ). Next year for Red Devils.. hmm..hmm.
Hari ini menelan dua buah pil pahit kekalahan. Ow..ow..ow.. :( :'(